Senin, 04 Agustus 2014

Bumbu Kehidupan

Bumbu kehidupan yang memperlezat kenikmatan



Bukanlah hidup namanya, kalau tidak bermasalah. Bukanlah seseoran dibilang sukses, kalau tidak sanggup melalui berbagai rintangan. Bukanlah disebut menang , kalau tidak dibuktikan dengan pertarungan. Alhasil, hidup ini penuh dengan permasalahan, penuh perjuangan, peperangan, intrik dan keanekaragaman problematika, yang semuanya diciptakan oleh Allah untuk menguji hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa.

Sebagaimana firman Allah dalam surah al-baqoroh 155-157:

“ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan . Dan berikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar: yaitu orang-orang yang ditimpa musibah, mereka mengatakan ‘Innaa lillaahi wa inna ilaihi rooji’un ‘. Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”

Kalaulah manusia mau merenung sejenak, meneliti dan memperhatikan diri, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, kemudian berfikir memisalkan sebuah kejadian yang pahit, yang menimpa dirinya:
  • Bagaimana persaan kita (terlebih kaum wanita) seandainya rambut yang indah ini tiba-tiba rontok dan kepala menjadi botak ?
  • Bagaimana rasanya seandainya penglihatan kita yang tajam ini tiba-tiba menjadi buta dan tidak dapat melihat keindahan dunia ?
  • Bagaimana rasanya jikalau telinga tertutup tidak bisa mendengarkan lagi alunan merdunya suara dan nasehat para ulama ?
  • Bagaimana rasanya kalau hidung ini sudah tidak bisa dipakai lagi untuk mencium bau-bauan yang wangi ?
  • Bagaimana seihnya seandaninya lidah dan mlut ini tidak lagi merasakan  lezatnya makanan, dan tidak bisa berbicara menegakkan kebenaran ?
  • Bagaimana kalau hidup tidak lagi ada masalah, pasti sunyi senyap dan sepi serta mati tak bergairah lagi.
  • Bagaimana kalau otak dan hati tidak lagi bisa berfikir dan tidak bisa merenung lagi tentang kebesaran ayat-ayat Illahi Robbi.

Maka kita akan segera tahu betapa nikmatnya semua perlengkapan anggota tubuh yang kita miliki. Kita akan tahu betapa nikmatnya jika diukur dengan materi atau dibeli dengan uang. Betapa tingginya nilai tersebut dan akhirnya kita mengucapkan “Subhanallaah walhamdu lillaah walaa ilaaha illallaah allaahi akbar”

Untuk itulah, sudah seharusnya kita selalu bersyulut dan berterimakasih kepada Allah SWT. Syukur atas semua rahmat dan karunia-Nya yang berlimpah ruah, yang Nampak maupun yang tersembunyi dari kasat pandangan mata.

Sungguh, kehidupan ini laksana balita yang selalu mendapat perhatian penuh dari orangtua. Kita hidup selalu dalam perlindungan-Nya, dalam pengawasan-Nya, dan terlebih dalam kasih sayang-Nya. Kehidupan kita ini telah diberi kebebasan oleh Allah, disiapkan semua keperluan hidup, dari yang terkecil sampai yang paling besaar, dari yang kita minta secara langsung maupun tanpa kita minta. Semuanya telah Allah SWT persiapkan berlimpah ruah.

  • Mau makanan ? bumi terhampar penuh dengan aneka tanaman dan tumbuh-tumbuhan, tinggal menggarap dan mengolahnya.
  • Mau ikan ? ikan selaut tinggal menjaringnya / menangkapnya.
  • Mau perhiasan ? perut bumi penuh dengan tambang dan aneka macam kekayaan, tinggal menggali dan mengolahnya.
  • Mau air ? hujan dari langit mengucur dan dari bumi memancur.
  • Mau udara ? angin berhembus tinggal mengirup, gratis pulaa
  • Mau menikah ? banyak wanita dan lelaku tinggal memilih dan menikah secara Islam
  • Mau uang ? bank banyak bertebaran tinggal mengajukkan kredit.
Pokoknya, semua yang diperlukan sudah ada, terseraah bagaimana kita merenggutnya.

Maha besar Allah. Siapa orangnya yang mengingkari semua nikmat tersebut ? Hanya orang-orang yang tidak normal saja yang tidak mau bersyukur kepada Allah Subhanahi Wata’ala.

Bukankah Allah juga telah membelalakkan mata kita untuk membuka dan mencoba mengitung nikmat dan karunia-Nya ? Sebagaimana firman Allah dalam surah An-Nahl ayat 18:
“ Dan jika kamu menghitung-hitungnya nikmat Allah, pasti kamu tidak dapat menentukan jumlahnya”

Sungguh mikmat Allah berlimpah ruah dan sayang-Nya tiada tara.
Wahai saudaraku sebangsa dan setanah air ! Mari sejenak kita merenung kembali bagaimana cara kita menghargai sebuh kenikmatan Illahi Robbi ?

Kita akan tahu persis harga sebuah kenikmatan, manakala kita sedangn mendapatkan masalh atau cobaan. Contoh:

  • Dalam beribadah kepada Allah kita akan bersantai-santai saja kalau tidak ada masalah. Tetapi begitu mendapat masalah, kita akan banngun malam melakukan sholat,  beristighfar, menangis dan meminta pertolongan dari Allah. Disini kita akan rasakan betul betapa nikmatnya beribadah / berhubungan dengan Allah.
  • Ketika kenyang, masakan Eropa, Amerika, Jepang dan sebagainya tidak membuat kita tergiur. Tetapi manakala kita ditengah perjalanan mendapatkan masalah perut lapar, maka nasi uduk akan terasa nikmatnya.
  • Ketika uang banyak, kita akan membeli apa saja yang sebenarnya belum tentu ada manfaatnya, tetapi begitu uang habis kita jatuh sakit. Maka kita akan tahu betapa nikmatnya sehat dab perlunya uang untuk ditabung/ disimpan.
Dari contoh-contoh masalah diatas dan masalah-masalah kehidupan yang lain, kita akan tahu bahwa permasalahan itu sendiri hakekatnya adalah bumbu kehidupan yang memperlezat kenikmatan. Karena memang duni dan isinya ini diciptakan Alah dengan berpasang-pasangan dan berlawan-lawanan sekaligus dihadapkan dengan bermacam-macam permasalahan.

  •  Ada jiwa yang fujur / jahat, jiwa berontak / dinamis, bagus tidak apa…, karena polisi akan berperan dan ulama menjadi harapan
  •  Ada kematian, bagus… pengurangan penduduk, karena penduduk sudah terlalu banyak dan lapangan pekerjaan terbatas
  •  Ada penyaki, bagus… karena obat laku dan dokter tidak menganggur serta perusahaan farmasi maju
Bagi orang yang beriman, semua bagus. Dengan selalu ada masalah itu, maka hidup akan menjadi dinamis, tidak beku dan mati. Denggan masalah, dunia ini akan terasa indah selama dihadapi dengan  (Tegar, Optimis, Prima dan Percaya Diri)  dan di dasari dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT

Ingatlah cobaan/masalah hidup ini akan dicobai dengan keindahan/keberhasilan/kesuksesan, seperti:
            Rumah bertingkat
Mobil mengkilat
Pangkat tinggi, meja basah
Kedudukan yang empuk
Rumah lapang
Permadani/karpet terkembang
Sawah/kebun membentang
Makanan terhidangn
Dengan udang rendang
Disudut-sudut rumah ada kembang
Uang banyak di bank
 Kemana pergi dengan kapal terbang
Istri, anak cucu bergembira riang

Tetapi ingat, itu adalah cobaan. Tidak sedikit orang yang dicobai dengan yang baik-baik akhirnya:
            Masuk jurang
            Tidak mau sembahyang
            Hidup tidak tenang
            Suami mata keranjang
            Bertindak sewenang-wenang
            Istri curang
            Berperang garang
            Anak cucu jadi pembangkang
            Hidup tak lagi berkasih sayang
            Rumah tangga centang-perana
            Hidup bagaikan laying-layang
            Menurutkan angina kemana terbang
            Akhirnya jatuh menggantung tiang
            Meninggal dengan derita yang panjang

Namun bagi orang yang beriman dan bertaqwa, hidup ini penuh dengan keindahan, karena semuanya dihadapi dengan BERDZIKIR dan BERDO’A serta USAHA/BERJUANG.
Salah satu diantaranya, cobalah fahami dan amalkan Surah Al-Kautsar yang isinya:

  1. Allah telah memberi segala sesuatu yang banyak
  2. Dari itu, dirikan sholat
  3. Kemudian berqurban dan berusaha
  4. Yakinlah bahwa orang yang memutus atau merusak engaku pasti ambruk rusak



Awal Akhir Zaman : Perang Teluk (Sudah)

Iraq VS Koalisi PBB 1991


Perang Teluk terjadi pada tahun 1990, hal ini dipicu oleh Shaddam Husein yang menginvansi Kuwait sehingga menyebabkan negara Amerika dan antek2nya menghancurkan Iraq dan memaksa Shaddam Husein keluar dari Kuwait.

Kejadian ini didasarkan pada sebuah hadits yang lebih dikenal fitnah sarra (fitnah harta kekayaan) bahwa seorang keturunan Rosulallah yang menjadi sebab terjadinya fitnah sarra.

Hadits Rasulallah saw

Dari Abdullah ibn 'Umar bahwasanya suatu ketika kami duduk-duduk dihadapan Rasulallah memperbincangkan soal berbagai fitnah, saw banyak bercerita mengenainya. Sehingga beliau juga menyebut fitnah ahlas. Maka seseorang bertanya, apa yang di maksud fitnah ahlas? Beliau menjawab: yaitu fitnah pelarian dan peperangan. Kemudian fitnah sarra, kotoran atau asapnya berasal dari bawah kaki seseorang dari ahlul baitku, ia mengaku dariku, padahal bukan dariku. Karena sesungguhnya waliku hanyalah orang orang yang bertakwa. Kemudian manusia bersepakat pada seseorang seperti bertemunya pinggul di atas tulang rusuk. Kemudian fitnah duhaima yang tidak membiarkan seseorang dari umat ini kecuali di hantamnya.

Jika di katakan ia telah selesai, maka ia justru berlanjut/menjadi jadi. Di dalamnya seorang pria pada pagi hari beriman, tetapi pada sore hari menjadi kafir, sehingga manusia terbagi menjadi dua kelompok, kelompok keimanan yang tidak mengandung kemunafikan dan kelompok kemunafikan yang tidak mengandung keimanan. Jika itu sudah terjadi, maka tunggulah kedatangan dajjal pada hari itu atau esoknya. (H abu dawud)

Penjelasan Hadits:
1.      Menurut Imam 'Ali Al-Qori, fitnah sarra yang dimaksud adalah nikmat yang menyenangkan  manusia, berupa kekayaan, kesehatan, keselamatan dari musibah dan bencana. Fitnah ini disambungkan dengan sarra` karena terjadinya disebabkan oleh adanya berbagaimacam kemaksiatan karena kehidupan yang mewah dan bermegahan, atau karena kekayaan tersebut menyenangkan musuh.
Terjadinya fitnah sarra` ini diawali oleh seorang yang secara nasab bersambung kepada Rosululah. Namun perilakunya yang menyebabkan bencana ini menjadikanya tidak bisa dianggap sebagai bagian dari wali Rosulullah, karena wali Rosululah hanyalah orang-orang yang bertakwa semata.

2.      lalu siapakah seseorang dari keturunan Rosulullah yang menjadi sebab adanya fitnah sarra tersebut? Menurut Amin Jamaludin, seseorang yang menjadi sebab adanya fitnah Sarra adalah SHADDAM HUSEIN mantan presiden Iraq yang telah wafat di tiang gantungan pada hari Idul Adha setelah negerinya di invasi oleh Amerika.
Beliau mengatakan: `maka fitnah sarra adalah fitnah yang disebabkan oleh harta, kekayaan dan segala kemudahan yang serba instan. Fitnah ini terjadi setelah fitnah ahlas yang merupakan pintu masuk ke fitnah duhaima.

Kami perhatikan bahwa fitnah ini tidak pernah dibahas dengan menyebut nama-nama dan ciri -cirinya secara mendalam oleh para ulama sejak dahulu sampai sekarang, hal ini disebabkan oleh karena fitnah ini belum terjadi dan muncul dengan sempurna kecuali pada zaman kita ini.
Oleh karena itu, sesuai dengan semua dalil dan apa-apa yang sudah kami terangkan sebelumnya, maka kami menyatakan: bahwa hari akhir sudah dekat dan bahwasanya fitnah-fitnah yang disebut dalam hadits diatas akhirnya secara bersama-sama akan menggiring kita kepada munculnya `dajjal` sebagaimana yang disebutkan pada ujung hadits diatas:
“…. Jika itu sudah terjadi, maka tunggulah kedatangan dajjal pada hari itu atau esoknya.”

Dan kami menyatakan bahwa: Sesungguhnya Fitnah Sarra telah dimulai dengan penyerangan Iraq terhadap Kuwait pada tahun 1990 M, wallahu a`lam dengan dalil, alasan sebagai berikut:
1.      Sesungguhnya fitnah ini disebut oleh nabi dengan fitnah sarra atau fitnah [huru hara] yang disebabkan oleh harta benda kekayaan dan segala kesenangan, sedangkan penyerangan Iraq terhadap Kuwait adalah disebabkan oleh harta benda dan minyak Kuwait yang makmur.
2.      Penyebab dari penyerangan ini adalah Shaddam Husein seorang laki-laki yang mengaku berasal dari ahlul bait, sedangkan sebenarnya bukanlah demikian. Karena rosulullah telah menyatakan bahwa orang orang yang termasuk dalam kelompoknya adalah orang orang yang bertakwa, takut kepada Allah dimana ia tidak akan mengumumkan kepada manusia bahwa ia adalah turunan nabi karena takwanya kepada Allah.
Sedangkan shaddam Husein telah mengumumkan bahwa ia adalah berasal dari turunan rosululah, sehingga orang orang kita dimesir berkata sambil mengejek: ‘apa yang akan kita lakukan terhadap seorang laki laki yang mengaku berasal dari ahlul bait.’

3.      Bahwa Shaddam Husein dengan kebodohan dan kecerobohanya adalah penyebab dalam fitnah sarra ini. Jadi' fitnah sarra ini telah dimulai dengan dibawanya kaum rum dan sam [eropa dan amerika] ke negeri kita [oleh pihak pihak tertentu, pihak yang diserang atau yang merasa terancam] dan membangun pangkalan militer mereka di negeri kita dengan alasan untuk menjaga keamanan, perdamaian, perlindungan terhadap kepentingan kepentingan bersama dan untuk membantu pihak pihak yang memerlukan pertolongan mereka.

apa yang di lakukan shaddam Husein dalam menginvasi Kuwait pada 1990, itulah yang dimaksud dengan fitnah sarra atau fitnah harta kekayaan juga ada pada hadits dan atsar yang menyebutkanya, di antaranya :

“Dari Abu Dzar dari Rasulullah, beliau bersabda 'akan datang dari Bani Umayah seorang pria akhnas (bersembunyi) di sebuah negeri yang berdekatan dengan sultan, kesultananya di kalahkan dan di rebut darinya. Lantas ia melarikan diri kepada orang orang romawi, kemudian datanglah orang orang romawi kepada orang orang islam. Itulah awal terjadinya berbagai malhamah (pembantaian). “
(Kitab Al fitan nuaim bin hammad)

“Dari Abdullah ibn amru ibn ash, ia berkata: 'jika kamu melihat atau mendengar seorang laki laki dari keturunan jababiroh di sebuah negara, ia mempunyai kekuasaan yang dikalahkan, kemudian ia melarikan diri kepada orang orang romawi, maka itu adalah awal dari berbagai malhamah, orang orang romawi akan mendatangi orang orang islam” (kitab al fitan nuaim bin hammad)

Hadits dan Atsar tersebut menggambarkan dengan jelas tentang sebuah peristiwa yang sama persis yang pernah Shaddam Husein lakukan pada waktu itu. Mungkin anda bertanya, apakah tidak mungkin bahwa apa yang di lakukan shaddam pada waktu itu, bukanlah Fitnah Sarra yang dimaksud oleh hadits tersebut? Mungkin saja demikian, tapi saya punya alasan yang insya allah dapat menutup kemungkinan itu.untuk lebih jelasnya, tunggu slide selanjutnya ya J

Ketika Kuwait jatuh di tangan Iraq, maka raja Kuwait saat itu melarikan diri kepada orang orang kafir dan akhirnya mereka datang dengan mandat PBB di bawah komando Amerika di sertai sekutunya sebanyak tiga puluh negara lebih memerangi iraq dan memaksa keluar dari tanah Kuwait, dan itulah yang dikenal dengan perang teluk. kejadian ini sama persis seperti yang di kabarkan hadits dan atsar tersebut. mungkin hadits dan atsar tersebut dhaif, tetapi maknanya sama persis seperti yang telah menjadi sejarah. dan bahkan ada satu manuskrip yang disebutkan oleh Isa Dawud juga menyebutkan peristiwa tersebut.

“dan peperangan di sebuah negeri yang lebih kecil dari pada tulang ekoryang menghimpun semua penduduk duniaseakan akan ia adalah negara paling kaya yang sedang berpesta porapemimpin di negeri itu menyerahkan panjinya kepada seorang 'pemimpin kejahatan' yang datang dari pantai (nun) jauh dibarat sebagai awal proses berakhirnya zaman. maka, pemimpin kejahatan itu mengumpulkan semua suaranya dari seluruh dunia, mengembalikan singgasana sang raja, menghancurkan Iraq dalam pembantaian pembantaian yang merupakan permulaan berakhirnya zaman. amir negara tulang ekor yang kecil itu akan memerangi al mahdi dan sudah tiba kehancuran begeri itu sekali lagi, karena amirnya adalah biang kerusakan…. al mahdi membunuhnya, dengan terbunuhnya sang amir, maka tulang ekor kembali kepada tubuh….”

Penjelasan manuskrip:
penyebutan negeri yang lebih kecil daripada tulang ekor, ini hanya kiasan untuk Kuwait. lalu kalimat selanjutnya adalah, seakan akan ia adalah negara paling kaya yang sedang berpesta pora, kalimat ini menggambarkan banyaknya pasukan yang datang pada negerinya, seperti yang disebutkan kalimat sebelumnya 'yang menghimpun semua penduduk dunia'. dan itulah yang terjadi pada Kuwait ketika datang pasukan dari amerika dan sekutunya sebanyak tiga puluh negera lebih lainya untuk memaksa Iraq keluar dari tanah Kuwait.

Kalimat selanjutnya adalah 'pemimpin negeri itu menyerahkan panjinya kepada seorang pemimpin kejahatan yang datang dari pantai nun jauh dibarat'. yang dimaksud pemimpin negeri itu, tentu saja Kuwait. dan yang dimaksud menyerahkan panjinya kepada seorang pemimpin kejahatan yang datang dari pantai nun jauh dibarat adalah amerika dan zahir manuskrip bisa ditebak adalah george bush senior sebagai seorang pemimpin kejahatan. kalimat selanjutnya, itulah yang dilakukan george bush senior sebelum memerangi Iraq dengan meminta atau mengajak negara negara lainya untuk memerangi Iraq agar keluar dari Kuwait. dan ini juga di tiru anaknya ketika hendak memerangi Afghanistan dan Iraq pasca insiden 11 september 2001.

Kepastian Awal Akhirzaman di MULAI
Sekarang kita perhatikan hadits berikut ini, hadits berikut ini membuktikan bahwa fitnah sarra telah terjadi, dan awal akhir zaman telah di mulai.
“...dari Jabir bin Abdillah, ia berkata; "hampir tiba masanya makanan satu Mud dan sekeping dirham dilarang dibawa ke IRAQ". lalu kami bertanya, siapa yang melakukan hal itu? beliau menjawab, "orang-orang ajam yang melakukan hal itu" kemudian beliau berkata lagi, "hampir tiba masanya SYAM dilarang dari makanan dan dinarnya" lalu kami bertanya, siapa yang melakukan hal itu? beliau menjawab, "orang-orang rum yang melakukan hal itu" kemudian beliau diam sejenak lalu berkata; "Rosulullah bersabda, di akhirzaman umatku ada seorang khalifah yang membagi-bagikan harta dengan kedua tanganya tanpa menghitungnya sama sekali.”( HR. Muslim )

Penjelasan:
Ibaratnya dalam bahasa kita, sekedar segenggam makanan dan selembar uang saja masih dilarang dibawa ke Iraq. ini jelas-jelas embargo economy dan pemboikotan dunia pada Iraq. dan orang-orang ajam {non Arab} lah dibalik embargo tersebut. 20 tahun lebih tragedi ini {embargo} terjadi di Iraq, dan sebab adanya tragedi tersebut karena ulah Shaddam Husein yang menginvasi Kuwait. lalu terjadilah perang teluk hingga akhirnya embargo tersebut harus dirasakan warga Iraq. sampai Iraq hancur ditangan bush junior,
Embargo tersebut belum sempat di cabut. yang ada hanyalah kelonggaran sangsi dengan di izinkanya Iraq untuk menjual emas hitamnya. itupun hanya sekedar untuk membeli bahan makanan untuk rakyatnya.

Hadits embargo tersebut dengan konteks hanya satu kejadian, >>>{SUDAH tiba masanya}
“ artinya bila ada suatu kejadian seperti yang tergambar dalam hadits tersebut maka itulah yang dikabarkan oleh hadits tersebut, atau itulah tafsir kejadiaanya. adanya embargo tersebut buah dari tindakan Shaddam Husein yang menginvasi Kuwait, dan itulah fitnah SARRA. oleh karenanya hadits embargo ini menunjukan bahwa fitnah SARRA telah terjadi, dan takan ada kemungkinan lain, dan takan ada embargo Iraq yang lain. karena masing-masing hadits tersebut berbicara satu kejadian yang takan terulang. 
Insya Allah

-wallahu a’lam-

  

Minggu, 03 Agustus 2014

Kitab Aqidatul Awwam


Penulis Nadzhom Kitab Aqidatul Awwam ialah As-sayyid Ahmad Al-Marzuqi ibn Muhammad Romdhon Al Hasan Al Husaini melalui mimpi beliau bertemu Rasulallah, (baca selengkapnya di: Sejarah Kitab Aqidatul Awwam)


















Sejarah Penulisan Kitab Aqidatul Awam

aqidatul awam

Pada suatu malam Jum'at Awal di Bulan Rojab 1258H, penulis bermimpi bertemu dengan Rasulallah saw bersama para sahabatnya sembari membentuk holaqoh

Rasulallah saw kemudian berkata kepada penulis:
       "Tulislah Nadzhom Tauhid, barang siapa yang menghafalnya dia akan masuk surga dan mendapatkan segala macam kebaikan yang sesua di dalam Al-qur'an dan As-sunnah"

Penulis bertanya kepada Rasulallah saw:
       "Nadzhom itu apa ya rasulallah ?"

Sahabat menjawab (bereaksi) kepada penulis:
       "Dengarkan apa yang akan Rasulallah ucapkan !"

Rasulallah saw berkata:
       "Ucapkanlah





Maka Penulispun mengucapkan hal yang serupa

Sampai dengan Akhir Nadzhom yaitu:


Rasulallah saw saat itu mendengar bacaan As-syaikh As-sayyid Ahmad Al Marzuqi. Saat penulis bangun dari mimpinya, beliau baca apa-apa yang terjadi di dalam mimpinya, ternyata Nadzhom tersebut telah terekam rapi dari awal sampai akhir Nadzhom di ingatannya.

Kemudian tatkala Malam Jum'at 28 Dzulqo'dah, Penulis bermimpi kembali bertemu dengan Rasulallah saw di waktu menjelang Subuh untuk keduakalinya.

Rasulallah saw berkata kepada penulis:
       "Bacalah apa yang telah kamu kumpulkan di hatimu !"

Penulispun berdiri membacanya dari awal sampai akhir Nadzhom, dan para Sahabat r.a. di sekeliling Rasulallah saw mengucapkan "Aaamiin" pada setiap kali Nadzhom dibacakan.

Setelah penulis menyelesaikan bacaannya, Rasulallah saw berdo'a:






Artinya:
       "Semoga Allah SWT memberimu taufiq kepada hal-hal yang menjadi riho-nya dan menerimanya itu darimu dan memberkahi kamu dan segenap orang-orang mukmin dan menjadikannya berguna bagi Hamba-Hamba Allah Jala Jalaluh. Aaamiin

Ya Abana Sagaf



Ya Abana Sagaf   Ya Abana Sagaf
Ya Khoriqol 'adat  Ya Syaikhonna Sagaf

Ya Qoidal auliya Ya Qudwatash-fiyaa
Ya Marja'al ulama Ya Syaikhonna Sagaf

Ya Manba'al Asror Ya Muthli'al Anwar
Anta Abal Mukhdoor Ya Syaikhonna Sagaf

Ya Mishbaa'al 'Alam Anta Dzohrul Anaam
Tsabit Lanaal Aqdaam Ya Syaikhonna Sagaf

Qod Faaza Man 'arofah Qod Thoabaa Mandzakaroh
Waylulliman Qod'adat Ya Syaikhonna Sagaf

Syuqnaa Ya Sagaf Washlih lanaa Maatalaf
Sallimnaa Mimma nakhoof Ya Syaikhonna Sagaf

Ya Allah Ya Khoiro Kaaf Baa'idnaa Minal Khilaaf
Wahdinaas Sabiilal 'Aafaaf Ya Syaikhonna Sagaf

Bijaahil Musthofa Ikfinaa Minal Balaa'
Fiiddiini Waddunnya Ya Syaikhonna Sagaf

Bijaahil Musthofa Ikfinaa Minal Balaa'
Fiiddiini Waddunnya Ya Robbi Ya Maula

Waqtus sahar


وَقْتِ السَّحَرْ بِهْ يَطِيْب الْحَالْ لاَهْلِ الصَّفَا
وَبِهْ يَجُوْدُ الْعَلِي بِالْفَضْلِ لأَهْلِ الْوَفَا

Telah Lahir Cahaya Penerang Jiwa
Manusia Mulia Penyejuk Jiwa
       Burung-Burung Bernyanyi Matahari Berseri
       Datang Pujaan Hati Sebagai Obat Diri

Malaikat Memuji Bidadari Berseri
Menyambut Sang Nabi dari Allahu Robbi
       Hancurlah Berhala Terkunci Neraka
       Sambutan yang Esa untuk Umat Manusia

Lahir dalam Bersujud pada Allah yang Wujud
Untuk Nabi Maulud dari Allah yang Maujud
       Sungguh Besar Terasa bagi Umat Manusia
       Ada Nabi yang Mulia dari Allah Ta'ala

Salam-Salam padamu dari Tempat yang Jauh
Bentuk Cinta yang Utuh semua karena rindu
       Alhamdulillahi Waakafa 'Alannabi Musthofa
       Alhamdulillahi Waakafa 'Alannurul Musthofa

Sabtu, 02 Agustus 2014

Lailahaillallah


Lailahaillallah


لا إله إلا الله  لا إله إلا الله لا إله إلا الله محمد رسول الله

Tiada Tuhan selain Allah
Nabi Muhammad utusan Allah
Bacalah Qur'an Kalamullah
لا إله إلا الله


Ini Majelis Nurul Musthofa
Kaum muda maupun tua
Bergemuruh rasa cinta
Mengharap ampunan dosa


Perhatikan jangan dicela
Duduk dijalan bukan berdosa
Batu dan kerikil ikut berdo'a
Di Majelis Nurul Mutshofa


Berdesak cari pahala
Tak bisa hati untuk berdusta
Memuji Nabi yang Mulia
Di Majelis Nurul Musthofa


Orang dusta orang tercela
Bisanya hanya mencela
Majelis Mulia di bilang dusta
Karena iri tak bisa mulia


Jangan dengar kata mereka 
Yang iri hasut karena tak daya
Tetap semangat iman di dada
Di Majelis Nurul Musthofa


Semoga Allah tetap menjaga
Kalian Wahai Para Pecinta
Di bendera Nabi yang Mulia
Dalam Cahaya Nurul Musthofa